Sudah pada pernah nonton film night at the museum kan? Yup,, film yang dibintangi oleh aktor ganteng Ben Stiller yang memainkan peran sebagai Larry ini mengisahkan penghuni museum yang pada siang hari berupa benda mati tapi berubah menjadi makhluk hidup jika hari beranjak malam. Salah satunya kerangka dinosaurus purba yang disalah satu adeganya mengejar Larry dan ternyata si dinosaurus ini berprilaku seperti anjing peliharaan yang mengajak majikanya bermain. Nah untuk bisa melihat kerangka dinosaurus ini, kita tidak perlu jauh-jauh terbang ke amrik sana. Memang di Indonesia ada? Betul sekali, di Indonesia sudah ada tempat wisata yang katanya sih, konsepnya mirip-mirip dengan konsep dari night at the museum. Termasuk display kerangka dinosaurusnya.
Penasaran ingin membuktikan informasi tersebut saya dan kedua kawan saya berencana mengunjunginya. Kebetulan lokasi wisata yang ingin kami kunjungi ini berada dikota Malang. Yang mana kota ini tidak jauh dari kota tinggal kami, Surabaya. Setelah diskusi dan debat yang rumit, akhirnya diputuskan tanggal keberangkatan yang kami sepakati bersama. Untuk menambah informasi, dua minggu sebelumnya kami sudah menggali informasi-informasi yang diperluakan tentang tujuan wisata kami kali ini.
Akhirnya hari H yang ditunggu datang juga. Saking excitednya tanpa kita sadari kita berlibur dibulan-bulan di mana hujan dengan intensitas yang cukup sering. Ah gak papa deh, kalo toh nanti hujan sekalian hujan-hujanan begitu pikir kami. Meski begitu tapi kami tetep berdoa supaya cuaca cerah waktu jalan-jalan nanti. Berangkat naek kereta penataran dengan jam keberangkatan pukul 7.37 dari stasiun Gubeng. Karena gak mau ketinggalan kereta 15 menit sebelum jam keberangkatan kita sudah standby menunggu di stasiun. Tapi ternyata kereta datang beberapa menit lebih lama dari jam keberangkatan. Gak terlalu kecewa sih, keterlambatan kereta sepertinya sudah jadi hal lumrah di indonesia. Masih untung cuma terlambat beberapa menit, untung tidak harus menunggu dalam hitungan jam atau lebih extrim lagi kalo harus nunggu dalam hitungan hari. Hehehhehe
Ada enam kali jadwal keberangkatan kereta penataran dari Surabaya tujuan Malang. Informasi jadwal kereta dibawah ini mungkin berguna untuk Anda yang akan bepergian ke Malang menggunakan kereta api dari stasiun Gubeng, Surabaya. Informasi seputar jadwal kereta api juga bisa Anda dapatkan di website PT. KAI dengan alamat http://www.kereta-api.co.id/.
Setelah menunggu beberapa saat, kereta yang akan saya tumpangi datang juga. Oh iya, hanya ada kereta jenis ekonomi, dengan harga tiket sebesar 4000 rupiah untuk biaya sekali jalan menuju lokasi tujuan liburan saya kali ini. Lebih murah dari ongkos naik Bus, dengan kondisi kereta yang bisa dibilang lumayan bersih dan cukup layak meski tak bisa disebut nyaman. Saya pikir akan banyak tempat duduk kosong yang tersisa, karena saya berangkat di hari kerja. Ternyata dugaan saya salah, untuk tempat duduk berhadapan untuk dua orang atau tiga orang dengan tipe yang sama hanya tersisa satu tempat duduk saja. Tak mudah menemukan tempat duduk kosong untuk 3 orang, Setelah berusaha mencari akhirnya kami bisa menemukan tempat duduk yang berdekatan meski tidak duduk bersama di satu bangku.
Gubeng adalah stasiun pemberhentian kedua untuk keberangkatan kereta ke Malang dari kota Surabaya, Peluang mendapatkan tempat duduk kosong lebih besar bila Anda bisa naik dari Stasiun Semut karena stasiun ini adalah Stasiun pertama untuk keberangkatan kereta.
Semakin berjalan ke arah Malang semakin banyak penumpang yang naik dari stasiun-stasiun yang dilalui jalur kereta ini, tak heran jika banyak penumpang terpaksa harus berdiri karena kereta dengan 6 gerbong ini mempunyai tujuan akhir sampai ke Blitar. Syukurlah suasana riuh kereta tak membuat saya pusing, Lagu-lagu favorite dari perangkat Android yang mengalun di Indra pendengaran saya cukup ampuh untuk menemani saya selama perjalanan.
Ditambah pemandangan selama perjalanan yang bisa memanjakan mata. Ada bentangan sawah nan hijau, tersusun dengan bentuk terasering yang rapi. Adakalanya saya menemukan aliran sungai yang tampak begitu menyegarkan, dengan batu-batuan besar dan air yang jernih. Tak mau menikmati suasana yang saya alami sendirian, saya share beberapa foto perjalanan saya ke Facebook. Tak lupa menambahkan beberapa kalimat persuasif agar dapat membuat iri teman – teman dan menggugah mereka untuk melakukan perjalanan yang saya lakukan kali ini.
Sembari asyik bermain Facebook, saya aktifkan wifi thetering untuk berbagi koneksi wifi kepada teman saya. Kebetulan jaringan provider yang ia pakai saat itu susah dapat sinyal. Dan provider saya tidak mengalami masalah apapun. Setelah wifi hotspot aktif, saya infokan password untuk bisa menggunakan dan masuk ke koneksi wifi yang saya miliki.
Puas bermain Facebook, saya lirik jam digital yang ada di perangkat tablet yang saya bawa sudah menunjukkan pukul 09.30. Tak terasa satu jam lebih saya berada di oven raksasa milik PT.KAI, suhu udara memang tidak sepanas oven tapi cukup membuat saya haus, gerah dan berkeringat. Jangan heran kalau 600ml air mineral sudah berhasil saya habiskan selama satu jam perjalanan, Celakanya saya lupa di kereta ini tidak ada toilet yang layak untuk sekedar buang air kecil. Keadaan toilet yang kotor dan bau membuat saya harus berpikir lebih dari 2 kali untuk buang air kecil. Apalagi harus berjalan berdesakan untuk mencapai toilet. Sehingga mau tak mau saya pilih opsi “toilet bersih” dengan resiko yang menyiksa, karena saya harus menahan sisa jarak tempuh menuju stasiun Malang kota dengan derita keinginan untuk buang air kecil. Menurut informasi yang saya dapat jarak tempuh Surabaya-Malang hanya 2 jam, sudah satu setengah jam perjalanan ini saya lalui, rasanya kalau hanya menahan gejala kangen kamar mandi disisa perjalanan selama 30 menit kedepan saya masih mampu.
Oke,,, biar 30 menit penantian saya tidak terasa semakin lama. Saya sibukkan diri dengan bermain game, pilihan saya jatuh pada angrybird. Permainan ini cukup mudah segerombolan burung bermacam-macam warna dari merah, kuning, hitam, putih dan biru kita bidikkan dengan ketapel untuk menghancurkan perlindungan serta memusnahkan para babi pencuri telur-telur dari si burung. Wiiiinggg…. brak,,,brak,,, hantaman tubuh burung yang menabrak perlindungan para babi membuat saya lupa pada keinginan saya untuk buang air kecil.
Saat keinginan buang air kecil kembali muncul saya baru sadar bahwa sudah lebih dari 30 menit saya bermain. Tapi kenapa gerangan kereta ini tak jua sampai di stasiun yang saya tuju, hufff… Disamping keinginan saya untuk buang air kecil yang begitu besar, tenggorokan saya juga terasa begitu kering karena udara panas yang saya rasakan, saya ambil sebutir permen untuk menggurangi rasa haus.
Waktu terasa begitu lama berlalu ketika saya merasa bosan menunggu dengan keadaan tersiksa, dan Yahoo Messenger menjadi pelampiasan untuk menghilangkan derita saya.Saking asyiknya ngobrol bareng teman-teman Yahoo Messenger saya tidak sadar kalau kereta sudah sampai di stasiun kota Malang. Saya bangkit dari duduk saat teman perjalanan saya memberi aba-aba untuk segera turun dari kereta dan menepuk pundak saya. Setelah saya pastikan semua barang bawaan saya tidak ada yang tertinggal secepat kilat saya menerobos barisan penumpang agar secepatnya bisa turun dari kereta untuk menemukan toilet.
this blog is so good i would come here every day.
nice post i like it a lot.
an interesting article indeed! of course, with lots of things to reflect upon.
nice web.