Siapapun tentu mengenal pulau Bali memiliki daya tarik yang luar biasa, sehingga tak jarang kita selalu memilih berlibur di Bali dibanding di daerah lainnya. Kalau anda melakukan perjalanan darat melalui pulau Jawa, sebelum anda menyeberang ke Bali, anda akan melalui kabupaten Banyuwangi. Tahukah anda bahwa kota ini tidak hanya terkenal dengan pelabuhan Ketapang saja, tapi sebenarnya juga memiliki tempat wisata dan budaya yang cukup menarik, seperti Kawah Ijen, Gunung Raung, Watu Dodol, Plengkung (G-Land), Penangkaran Penyu Sukamade, Pantai Lampon, Alas Purwo, Grajakan, Pulau Merah, serta tari Gandrung, Petik laut, dll. Jadi sebenarnya agak sayang kalau dilewati begitu saja apalagi pemerintah Banyuwangi juga cukup gencar mempromosikan daerahnya seperti mengadakan Tour de Ijen, Banyuwangi Carnival, dll.
Pada kesempatan ini, kami ingin menceritakan pengalaman kami di pulau Merah. Mungkin nama ini agak asing bagi anda, bahkan dulu mungkin lebih asing lagi, sekarang nama ini mungkin sudah mulai agak dikenal karena pulau ini pernah menjadi salahsatu tujuan acara bersepeda Tour de Ijen. Dulu akses menuju ke tempat ini jalannya kurang bagus, jalannya banyak berlubang, sempit dan bergelombang. Dengan kondisi jalan seperti itu kalau dari kota Jajag bisa sampai 2 jam lebih, sekarang bisa dihemat menjadi sekitar 45 menit – 1 jaman, karena jalannya cukup mulus.
Di pantai ini terdapat sebuah pulau tepatnya sebuah bukit kecil di tengah laut, yang tanahnya berwarna kemerah-kemerahan bila sedang gersang, mungkin karena itulah dinamakan Pulau Merah. Pantai ini memang masih alami, dan suasananya belum seperti di Bali yang penuh café/toko modern, Di sini kita hanya akan menjumpai warung-warung kecil / penjual kaki lima di pinggiran pantai. Namun tentunya hal itu tidak menjadi halangan untuk menikmati pantai yang masih alami ini.
Di pantai ini kita bisa menikmati hamparan pasir yang terbentang cukup luas sampai pantai Pancer, selain itu kita juga bisa menikmati pemandangan sunset di pantai ini. Dengan kondisi pantai yang tidak terlalu ramai, membuat kita serasa damai dan benar-benar dibuat larut menikmati keindahan alam ini. Pantai ini sering dipakai untuk surfing, ombaknya lebih bersahabat dibandingkan pantai Plengkung (G-Land) sehingga cocok bagi pemula.
Saat ini di sekitar pantai telah banyak rumah-rumah penduduk yang disulap menjadi tempat penginapan. Walaupun bukan berbentuk hotel, tapi tampak rumah-rumah penduduk sudah direnovasi dan dilengkapi pendingin AC yang siap menjadi tempat menginap anda.
Tempat ini selain terkenal dengan pantai pulau Merahnya, juga terkenal dengan Gunung Tumpang Pitu. Gunung ini terkenal memiliki kandungan emas, sehingga banyak orang berbondong-bondong menuju tempat ini untuk mendulang emas. Mungkin karena itu pula di tempat ini banyak penginapan rumah-rumah penduduk.
Apabila anda mau melanjutkan perjalanan sedikit, anda akan sampai di pantai Pancer, pantai ini memang tidak seindah pulau Merah. Tampaknya pantai ini kurang ditujukan sebagai tempat wisata, hal ini terlihat dari jalannya yang tidak semulus menuju Pulau Merah. Sebenarnya agak tanggung juga kalau jalan mulusnya hanya sampai pulau Merah karena untuk menuju pantai Pancer tidak sampai 5 km. Pantai Pancer memang pantai nelayan, anda akan banyak menjumpai perahu-perahu nelayan lengkap dengan tempat pelelangan ikan. Jadi kalau mau cari ikan segar, silakan saja menuju pantai ini.
Pantai Pulau Merah
Kecamatan Pesanggaran
Banyuwangi – Indonesia
Bagi anda pengguna google map, silakan menggunakan link berikut :
https://maps.google.co.id/maps?q=-8.598928,114.029328%20(Pantai Pulau Merah)
Boleh minta contact person penginapan murah deket pantai pulau merah gak?
@ bu Dea
Mohon maaf bu, kemaren tidak sempat menanyakan no contact pemilik penginapan. karena kebetulan kita tidak stay disana.
boleh minta nmr tlp dan contact person pemilik homestay di pantai pulau merah y Mas? mksh sblmnya
@ bu Ratna
Mohon maaf bu, kemaren tidak sempat menanyakan no contact pemilik penginapan. karena kebetulan kita tidak stay disana.