Kondang Merak, mungkin terasa sangat asing di telinga Anda, demikian pula dengan saya pada awal mendengar nama tersebut dari seorang sahabat.
Salah seorang sahabat Pesona Negeri, Mawan mengundang saya untuk bergabung dalam touring rutin yang dilakukan tiap 3 bulan. Arek-arek Kwadengan Sidoarjo berkenan mengajak saya untuk ikut menikmati touring wisata ke Kondang Merak di Malang Selatan. Tepatnya di sebelah pantai Balekambang. Rutenya pun sama, hanya berbeda akses masuknya saja.
Persiapan hanya sehari untuk motor dan mempersiapkan satu setel baju untuk semalam. Agenda keberangkatan disusun Sabtu, 30 November 2013 pada jam 8 malam dengan target sampai di tujuan jam 2 pagi. Lebih dari 60 peserta berkumpul di Kwadengan dan beberapa peserta keluarga menggunakan mobil berangkat bersama-sama.
Peserta mulai dari anak-anak hingga dewasa dengan tertib mengikuti team kawal dan kita berhenti di beberapa pos antara lain Candi, Singosari, dan Bululawang untuk memastikan kelompok dalam kondisi lengkap dan sekaligus mengisi bahan bakar.
Cuaca sangat bersahabat dan kita terus melaju menembus malam hingga memasuki Malang Selatan. Kondisi jalan yang agak semakin menanjak terjal dan tikungan tajam membuat 2 orang peserta mengalami kecelakaan, namun kondisi dapat diatasi dan peserta tetap dapat melanjutkan perjalanan. Suasana malam hari di pedesaan sungguh hening, sesekali kita berpapasan dengan truk-truk bermuatan tebu. Sejauh mata memandang hanya kepekatan yang tampak. Jalan relatif mulus namun di beberapa tempat agak rusak, dan sudah barang tentu tidak menghalangi kami untuk terus menggeber kendaraan memecah keheningan malam.
Memasuki jalan masuk ke pantai, yaitu pertigaan yang memecah jalan menuju pantai Nganteb-Balekambang-Kondang Merak, di sebuah warung kami semua beristirahat sambil mengisi bahan bakar eceran dan ada juga yang mengisi perut, dan juga beberapa sambil ngopi. Jika saya tidak salah, koordinat pertigaan ini adalah -8.393131,112.546944 ; silahkan nanti coba ditemukan di peta antara titik pantai Kondang Merak (-8.39596,112.518747) dan pertigaan ini untuk memastikannya. Tujuan kami berkumpul di titik ini adalah safety briefing memperhatikan hari-hari sebelumnya hujan dan kita akan menelusuri jalan yang sangat tidak bersahabat serta licin di beberapa titik dan di kanan kiri jurang. Benar saja, ban tigi yang tidak dirancang untuk jalan offroad sempat menyulitkan saya untuk melewati lumpur-lumpur pekat. Ban menjadi slide dan beberapa kali saya terpaksa harus sedikit berkotor-kotor ria. Disini satu peserta mengalami bocor ban memperhatikan jalan yang berbatu kapur tajam.
Setelah bertarung dengan rute yang luar biasa ini, kita sampai di tepi pantai. Bapak penjaga warung telah mempersiapkan air hangat untuk ransum mi dan kopi yang sudah disiapkan panitia, dan juga terpal-terpal untuk tidur di camp ground di tepi pantai. Sayang sekali di lokasi sinyal telepon tidak ada sehingga kita tidak bisa set lokasi (maps). Saya bersama Mawan sudah terlanjur asik di bale-bale milik Warung yang terletak di bawah pohon rimbun, dan sempat tidur lebih kurang 1 jam. Terbangun dengan pusing yang amat sangat, saya baru sadar tidak membawa topi dan tertidur di bawah pohon. Sungguh bukan pilihan yang baik. Akhirnya tidak melanjutkan tidur, dan sambil terhuyung cuci muka ke kamar mandi (tepatnya bilik mandi hehehe) milik warung.
Pagi hari menjelang, agak mendung, dan tidak berjumpa sun rise kecuali sedikit semburat merah di balik mendung. Tidak masalah, dan menyempatkan diri untuk berfoto-foto ria dengan kondisi yang ada. Anak-anak tampak ceria berusaha menangkap ikan-ikan hias kecil yang ada di karang-karang pinggir pantai.
Pantai Kondang Merak sungguh alami, pasirnya putih dengan ombak yang tidak terlalu liar di pagi hari sehingga sangat pas untuk mandi. Semua peserta semburat menuju pantai dan menikmati lembutnya ombak Kondang Merak. Udara yang bersih, jauh dari kebisingan benar-benar sebuah tempat yang sangat indah. Andai saja pemerintah setempat memperbaiki akses kesana, mungkin pengunjung akan lebih mudah mencapainya. Ataukah memang untuk mendapatkan keunikan dan keindahannya kita harus melewati fase adventure terlebih dahulu. Barangkali ini pilihan terbaik buat para jip mania dan trail. Dan bagi penggemar fotografi, landscaping (seascape), catat dan masukan ke daftar visitasi Anda berikutnya.
Tidak banyak yang bisa saya lukiskan keindahannya, mungkin biarlah foto-foto yang berbicara.
Terima kasih buat warga Kwadengan atas undangannya. Sampai bertemu di lain waktu.
catatan:
saya coba trace di google maps -8.39596,112.518747 dengan menggunakan patokan beberapa rute yang saya ingat, yiha here it is:
Bagus Om